Vitamin B3 di Bumi Berasal dari Luar Angkasa?

Radiasi di angkasa bisa memicu reaksi kimia. Beberapa di antaranya kemungkinan memproduksi molekul penting bagi biologi, seperti vitamin B3


Kabut menakutkan yang merupakan nebula NGC 1999. (NASA and The Hubble Heritage Team [STScI]/National Geographic).

Astronomy Event - Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan peneliti asal Pennsylvania State University, Amerika Serikat, vitamin B3 yang dimiliki oleh bumi di masa itu kemungkinan dipasok oleh meteorit yang kaya akan karbon. Hasil studi ini mendukung teori bahwa kehidupan di bumi dibantu kehadirannya oleh pasokan molekul-molekul penting yang dibuat di luar angkasa dan dibawa ke bumi oleh komet dan meteor.

“Sulit untuk menilai hubungan antara meteorit dan asal muasal kehidupan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin B3 bisa saja diproduksi secara non biologis oleh bumi di masa lalu. Tetapi bisa juga sumber vitamin B3 lain ikut membantu,” kata Karen Smith yang mengetuai penelitian.

Menurut laporan yang dipublikasikan di jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta, ini juga bukan kali pertama vitamin B3 ditemukan di meteorit. Pada tahun 2001 lalu, tim peneliti yang diketuai oleh Sandra Pizzarello dari Arizona State University menemukan vitamin B3 bersama molekul terkait yang disebut pyridine carboxlic acid pada meteor yang jatuh di Danau Tagish, Kanada.

Dalam studi yang didanai oleh NASA, Smith dan timnya menganalisa sampel-sampel dari delapan meteorit yang kaya akan karbon, disebut carbonaceous chndrites tipe CM-2. Mereka menemukan vitamin B3 pada level mulai dari 30 sampai 600 parts per billion.

Para peneliti memperkirakan, system tata surya terbentuk saat sebuah awan pekat yang terdiri dari gas, debu dan serbuk es musnah akibat gravitasinya sendiri. Gumpalan debu dan es dikumpulkan ke dalam komet dan asteroid. Sebagian berbenturan dan membentuk objek sebesar bulan atau planetesimal. Sebagian lain pada akhirnya bergabung memebntuk planet-planet.

Luar angkasa sendiri dipenuhi oleh radiasi dari bintang-bintang terdekat dan juga kejadian dahsyat seperti ledakan bintang atau materi-materi dari black hole. Radiasi ini bisa memicu reaksi kimia di awan (nebula) yang membentuk system tata surya dan beberapa reaksi tersebut kemungkinan memproduksi molekul penting bagi biologi, seperti vitamin B3.

Ke depan, tim peneliti berencana untuk melakukan studi lebih lanjut terkait susunan kimia di luar angkasa pada kondisi yang lebih realistis untuk memahami lebih lanjut bagaimana vitamin B3 bisa terbentuk pada serpihan es di luar angkasa.
(National Geographic Indonesia)

Posting Komentar

0 Komentar