Mesin kontrol roket itu gagal 545 detik setelah lepas landas, dan roket jatuh kembali ke Bumi.
Astronomy Event - Sebuah roket Proton Rusia yang membawa satelit buatan Eropa jatuh kembali ke Bumi, pada hari ini, Jumat (16 Mei 2014), tak lama setelah lepas landas.
Insiden ini merupakan kecelakaan terbaru yang menghantam industri antariksa yang pernah menjadi kebanggan negara tersebut.
Sejumlah pejabat antariksa Rusia mengatakan, mesin kontrol roket itu gagal 545 detik setelah lepas landas dari pusat ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan yang disewa Moskwa.
Televisi pemerintah memperlihatkan roket itu dan satelit komunikasi Express-AM4P yang dilaporkan bernilai 29 miliar dollar AS terbakar di lapisan atas atmosfer di atas Samudera Pasifik. "Kami menghadapi sebuah situasi darurat," kata seorang komentator penerbangan Rusia di televisi Channel One. "Penerbangan ini telah berakhir," tukasnya.
Badan antariksa federal Rusia, Roscosmos, mengatakan pihaknya telah membentuk komisi khusus "untuk menganalisa data telemetrik dan menemukan alasan bagi situasi darurat tersebut."
Channel One mengatakan, satelit itu, yang dibangun buat Rusia oleh perusahaan Airbus Group, Astrium, dimaksudkan untuk menyediakan akses internet bagi wilayah Rusia pedalaman yang punya akses buruk untuk komunikasi.
Sebelumnya, pada Oktober 2013, Rusia memecat Kepala Roscosmos, Vladimir Popovkin, setelah kurang dari dua tahun menduduki posisi itu, karena serangkaian kegagalan peluncuran dan insiden memalukan lain dalam industri antariksa yang kekurangan dana tetapi sangat dibanggakan negara itu.
Kepala Roscosmos yang baru, Oleg Ostapenko, telah ditugaskan Presiden Vladimir Putin untuk merombak seluruh sektor dengan dana miliaran dolar yang berasal dari kas negara.
(Sumber: Nat Geo Indonesia)
0 Komentar