bagaimana kondisi Kabupaten Majalengka secara umum. Di balik julukannya sebagai kota kecil ternyata Majalengka menyimpan potensi geologi pariwisata yang sangat besar dan jika dikembangkan dapat memberikan pemasukan yang besar bagi daerah tentunya. Secara geologis Kabupaten Majalengka termasuk ke dalam 2 zona yaitu Perpanjangan Zona Antiklin Bogor dan Zona Pegunungan Api Kwater dan Batas Zona Bandung. Hal tersebut dapat terlihat pada peta Geologi Jabar Van Bemmelen dan berikut
Selain peta di atas peta endapan geologi Jabar juga dapat dilihat pada peta berikut
Lalu apa dampak formasi tersebut terhadap kenampakan geologi Kabupaten Majalengka?. Tentu saja dampaknya adalah dihiasi oleh kenampakan morfologi bukit-bukit yang sangat beragam dan indah. Banyak sekali kenampakan geologi yang potensial sebagai objek geowisata dan masih belum terjamah. Objek-objek geologi tersebut sebenarnya dapat dijadikan sarana penelitian bagi mahasiswa atau siswa sekolah. Berikut ini beberapa objek geowisata di Majalengka yang saya himpun dari berbagai sumber.
1. Curug Muara Jaya
2. Curug Sawer
3. Curug Cibali
4. Curug Cilutung
5. Curug Tonjong
6. Situ Sanghiyang
7. Situ Janawi
8. Talaga Herang
9. Situ Cipanten
10. Situ Batu
11. Situ Cikuda
12. Gunung Tilu
13. Perkebunan teh Cipasung
14. Cikebo
15. Pendakian Ciremai
16. Situ Lengkong
Untuk lebih jelasnya mengenai info objek wisata tersebut dapat dilihat di situs pemkab Majalengka berikut.
Objek geowisata di atas adalah hanya sebagian dari beberapa objek lain yang saya yakin masih tersembunyi dan belum diketahui masyarakat umum. Eksplorasi dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk membangun potensi geowisata ini agar menjadi sektor pendapatan daerah. Perlu dibuat tim ahli untuk memetakan dan meneliti karakteristik formasi-formasi geologi yang terdapat di berbagai objek wisata alam Majalengka.
Masyarakat diharapkan akan tahu tentang sejarah terbentuknya formasi-formasi geologis tersebut dan bukan hanya mendapatkan kesenangan semata. Dengan demikian unsur pendidikan sekaligus ditanamkan dalam pengembangan dan pengelolaan potensi geologi pariwisata tersebut.
Setidaknya 3 prinsip pengembangan geowisata harus dipertimbangkan dalam pengelolaan objek wisata geologi di Majalengka yaitu:
1. Something to see, artinya terdapat suatu objek baik alami maupun buatan yang dapat dilihat dan dijual keindahannya.
2. Something to do, artinya ada aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung ketika datang ke lokasi tersebut selain hanya melihat.
3. Something to buy, artinya ada sesuatu yang dapat dibeli untuk berbagai tujuan seperti souvenir, makan, minum hingga fasilitas penginapan.
Grand Canyon Majalengka |
Talaga Herang Majalengka |
disini
disini
disini
disini
0 Komentar