Sejarah Pusat Pinggiran Waktu ke Waktu

Pembangunan merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari sebuah negara. Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan diperlukan material, alat, kendaraan dan orang
untuk melaksanakan pembangunan sehingga nantinya munculah Kota Pusat Pembangunan. Sayangnya tidak sema pendatang dapat menikmati hasil pembangunan tersebut karena berbagai faktor seperti ketidakseimbangan kebutuhan jumlah pekerja dengan laju pendatang. Kelompok pendatang inilah yang kemudian tersingkir ke daerah penggiran kota. 


Konsep pusat pinggiran dinyatakan dalam berbagai pandangan oleh ilmuwan sosial. John Friedman (1966) membagi dunia ke dalam dua bagian besar yaitu Pusat yang dinamis dan pinggiran yang statis dan mengusulkan 4 wilayah sebagai berikut:
1. Daerah Pusat
Merupakan daerah dengan pengkonsentrasian metropolitan dengan kapasitas tinggi untuk inovasi dan perubahan. Dalam hal ini jaringan hirarki terlihat dari ibukota negara sampai daerah terpencil. Di tingkat dunia, Eropa dan Amerika Utara merupakan pusat daerah pengembangan di dunia barat.
2. Daerah Peralihan Atas.
Daerah ini merupakan batas dengan wilayah pusat dan cocok sebagai pengembangan eksploitasi sumber daya. Ciri khas daerah peralihan ini adalah pengembangan di sepanjang jalan raya dan kota besar. Contoh di dunia adalah Rio De Janeiro dan Sao Paolo.
3. Daerah Batas Sumber Daya
Merupakan wilayah pinggiran pemukiman baru, contohnya seperti pemukiman di lereng Alaska.
4. Daerah Peralihan Atas
Merupakan daerah yang stagnansi atau menurun kemampuannya contohnya daerah pemukiman pedesaan dan pemukiman liar di kota.

Dalam catatan sejarah abad XV, Spanyol dan Portugis memulai suatu perekonomian dunia yang terpadu dengan pengembangan persenjataan dan kapal layar setelah itu melakukan ekspansi ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan mengeksploitasi tambang di sana dengan sistem kerja tanam paksa. Negara Eropa lainnya yang menyusul untuk menjadi daerah pusat adalah Inggris, Perancis dan Jerman. Inggris dengan revolusi Industrinya mulai menguasai perdagangan daratan Amerika di akhir abad ke XII dengan produk andalan yaitu tekstil. 
Tahun 1890an disebut juga sebagai awal dari imperialisme dan selam itu terjadi 3 proses yang saling berhubungan dan membentuk masa depan dunia hingga saat ini.
Pertama, peningkatan kolonialisme yang cepat oleh beberapa negara untuk memperoleh modal investasi. Inggris dan Perancis memasukan daerah di Pasifik, Asia Tenggara dan Afrika dalam koloni mereka. Belanda menjajah Hindia Timur, Jepang mencaplok Taiwan dan lainnya.
Kedua, adalah terjadinya pergeseran dari modal kompetitif ke arah monopoli. Di pertengahan abad ini perdagangan bebas cocok untuk perusahaan kapitalis yang kompetitif dan kolonialisme tidak begitu dibutuhkan. Namun ketika Inggris kehilangan keuntungan produktifnya dan mengingingkan keamanan sumber suplai bahan mentah serta jaminan pembayaran barang ekspor maka monopoli dan kolonialisme dibutuhkan lagi.
Ketiga, peningkatan ekspor modal Eropa keluar negeri sampai 577% antara 1874-1913. Ekspor modal ini pada gilirannya memberikan keuntungan besar kepada Inggris, Perancis, Jerman dan negara lain yang ikut dalam permainan.



Sumber dan Gambar:
Nurhadi. Konsep Teori Pembangunan Pusat Pinggiran Dalam Kajian Geografi

Posting Komentar

0 Komentar