Kesalahpahaman Umum Tentang Luar Angkasa (Bagian 2)

5. Membeku di Luar Angkasa

Dari Radiasi CMB (Cosmic Microwave Background), ilmuwan dapat mengetahui bahwa suhu rata-rata alam semesta adalah -270 derjat Celcius (Brrrrr....). Karena itu, orang-orang seringkali berpikir bahwa tubuh manusia akan membeku di luar angkasa. Walaupun begitu, itu tidak benar. Luar angkasa adalah ruang vakum yang berarti memiliki sangat sedikit materi. Di ruang antarplanet terdapat 10 molekul per cm^3 ruang. Ruang antarbintang memiliki 1 molekul per cm^3 ruang. Ini berarti, tidak ada materi yang cukup untuk menghantarkan panas dari tubuh ke luar tubuh (pendinginan) dengan cara konduksi dan konveksi. Tubuh kalian akan melepaskan panasnya dengan cara radiasi---memancarkan gelombang elektromagnetik, kebanyakan adalah dalam bentuk sinar inframerah. Cara ini kurang efektif, dan membutuhkan berjam-jam hingga berhari-hari untuk suhu tubuh kalian sesuai dengan suhu luar angkasa di sekitar tubuh.

6. Matahari adalah bola api yang menyala-nyala

Matahari adalah adalah bola api yang menyala-nyala. Panas dari apinya menghangatkan Bumi dan membuat kehidupan terbentuk di permukaannya. Walaupun begitu, Matahari bukanlah bola api. Apa yang kita sebut sebuah api adalah sebuah materi yang bereaksi dengan oksigen untuk membuat zat-zat baru. Karena itu, api membutuhkan oksigen. Matahari didominasi oleh hidrogen dan helium. Hanya sangat sedikit oksigen di Matahari. Panas yang dihasilkan Matahari sebenarnya berasal dari reaksi fusi hidrogen yang terus menerus di intinya.

Lalu, mengapa Matahari dapat menciptakan sebuah lidah api dan letupan? Seringkali terjadi anomali magnetik di Matahari. Medan magnet Matahari bisa saja mencuat keluar dari permukaan. Karena materi matahari terbuat dari plasma (ion positif dan elektron), materi permukaan Matahari akan mengikuti bentuk medan magnet. Saat medan magnet secara spontan terlepas dari permukaan dan terbang ke luar angkasa, begitu juga dengan materi yang dibawanya.

7. Mustahil untuk melewati sabuk asteroid

Film-film seringkali menggambarkan bahwa sabuk asteroid adalah danger zone. Wilayah yang dipenuhi oleh asteroid disana-sini. Sebuah pesawat luar angkasa mustahil untuk melewati wilayah ini kecuali jika pengandaranya memiliki keterampilan yang sangat baik, pesawat dapat melewati sabuk ini. Namun. sabuk asteroid bukan seperti yang mereka katakan. Ya, sabuk asteroid merupakan rumah bagi jutaan asteroid. Namun, sabuk asteroid sangatlah tidak padat. Faktanya, jarak rata-rata antara satu asteroid dengan asteroid lainnya adalah puluhan kilometer.

Ini dibuktikan dengan beberapa wahana luar angkasa yang sukses melewati "danger zone" ini tanpa menemui masalah. Bahkan wahana Dawn miliki NASA telah lama mengorbit di sabuk asteroid dan ia berhasil menuntaskan misinya mendekati Vesta dan Ceres.

8. Meteor terbakar di atmosfer karena gesekan udara.

Meteor bercahaya dan terbakar di udara karena gesekan meteor dengan udara. Gaya gesek tersebut terubah menjadi energi panas yang akhirnya membakar meteor. Namun faktanya, panas yang dihasilkan dari gesekan udara hanyalah 1% dari panas yang diakibat oleh jatuhnya batuan tersebut. Jadi apa yang sebenarnya membakar meteor? Saat meteor memasuki atmosfer Bumi, udara di depan meteor tertekan dan terkompresi (memadat). Hal sama akan terjadi jika kalian menggerakan tangan di permukaan air. Air yang berada di arah gerak tangan akan memadat. Terkompresi. Kompresi udara ini terbentuk disekitar meteor dan membentuk bow shock. Kompresi udara ini menimbulkan banyak energi panas. Sebagian dari panas ini ditransfer ke meteor itu sendiri. Ini menyebabkan meteor menyala-nyala.

Fakta tambahan. Meteoroid (batuan yang berada di luar angkasa) memiliki suhu yang sangat rendah. Bahkan setelah terbakar di atmosfer dan menabrak tanah, meteorit (meteor yang sampai ke tanah) akan terasa hangat, bukannya panas memanggang. Cahaya dari meteor sebenarnya adalah cahaya yang dihasilkan udara yang terkompresi dan terpanaskan sehingga menyala-nyala. Batu meteor itu sendiri tidak pernah menyala-nyala.

9. Matahari berwarna kuning

Matahari terlihat berwarna kuning di angkasa, jadi orang-orang berpikir bahwa warna matahari adalah kuning (sudah jelas tentunya ;) ). Namun berapa sering mereka mengatakan tentang hal tersebut, itu tidak akan mengubah fakta bahwa matahari sebenarnya berwarna putih. Ya! Putih. Atmosfer Bumi baik dalam menghamburkan cahaya berfrekuensi tinggi---cahaya hijau, biru dan ungu. Karena itu, saat cahaya matahari memasuki atmosfer, cahaya hijau, biru dan ungu dihamburkan hingga tersisa kuning, merah dan oranye. Karena itu cahaya langsung dari matahari berwarna kekuningan dan atmosfer berwarna biru.

10. Kesalahpahaman di film luar angkasa

Pada zaman dahulu kala (Maksudnya sebelum film Interstellar dan The Martian rilis. Hehehe.) banyak terdapat film luar angkasa yang mengandung sebuah hal yang tidak benar. Misalnya, dalam film peperangan antar bintang, pesawat yang terkena tembakan plasma atau laser atau apalah akan meledak dan menciptakan bola api dan suara yang menggelegar. Ini tidak benar. Yang paling jelas adalah bahwa luar angkasa adalah ruangan tanpa materi. Suara membutuhkan materi (gas, cairan dan padatan) untuk bergerak melalui ruang. Karenanya suara tidak bisa terdengar.

Bola api adalah kebohongan yang lain dalam film. Seperti yang telah dijelaskan di atas---fakta tentang matahari, api membutuhkan oksigen agar dapat menyala. Di luar angkasa tidak ada oksigen. Bola api tidak akan terbentuk. Namun, ledakan dapat terjadi di luar angkasa dalam bentuk energi cahaya, panas dan kinetik. Jadi, ledakan pesawat tempur luar angkasa hanya berupa kilatan cahaya menyilaukan yang hanya bertahan sejenak.

Posting Komentar

0 Komentar