Situasi Yang Memengaruhi Tingkat Belajar Siswa

Setiap siswa ketika mengenyam pendidikan di sekolah memiliki karakteristik
masing-masing. Anda tentu seringkali melihat beberapa siswa yang sangat rajin belajar dan ada juga yang pemalas. Fenomena tersebut pasti selalu ditemui di sekolah manapun di dunia. Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi?. Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan dalam hal ini guru sebagai pengasuh utama memiliki harapan semua anak didiknya mampu memahami pelajaran dengan baik namun yang terjadi di lapangan tidaklah demikian. Sydney L. Pressey mengungkapkan terdapat beberapa situasi tentang siswa yang memengaruhi terhadap prestasi belajar siswa yaitu:
1. Siswa sebagai individu unik
Setiap individu tidak akan ada yang sama dalam berbagai hal antara satu sama lain karena ini merupakan kodrat alami. Keinginan, kebutuhan, hasrat, kehendak, kesukaan, minat, bakat dan kemampuan masing-masing memiliki perbedaan. Hal ini berarti situasi belajar antara seorang siswa dengan yang lain. Fenomena tersebut akan memiliki implikasi terhadap proses atau peristiwa belajar itu sendiri. 
2. Keadaan atau situasi belajar
Keadaan belajar, baik yang berkaitan dengan kondisi fisik maupun mental akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Belajar dalam keadaan sakit misalnya tidak akan dapat berlangsung dengan baik, sama halnya ketika siswa bingung, galau, tegang, stress dan sebagainya. Jadi belajar seharusnya berlangsung dalam keadaan yang memungkinkan untuk belajar. Disamping keadaan individu baik fisik maupun mental, kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Keadaan tempat belajar yang berantakan, bising, keadaan cahaya dan penerangan tempat belajar pun semuanya berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Itu sebabnya belajar memerlukan kondisi lingkungan yang sangat kondusif agar siswa merasa nyaman menerima pelajaran.
3. Proses belajar
Proses belajar memerlukan waktu, metode dan teknik. Hal ini menunjukkan keadaan yang berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain juga terhadap materi pelajaran yang satu dengan yang lain.
4. Pengajar
Pengajar dalam hal ini guru merupakan salah satu komponen situasi belajar. Kadangkala kegagalan belajar diakibatkan oleh faktor ini. Faktor seperti kepribadian, kemampuan dan kondisi fisik dan mental pengajar akan memengaruhi terhadap proses belajar itu sendiri. Guru yang semangat, energik dan kreatif tentunya akan lebih disenangi oleh siswa dan memberikan dorongan positif untuk belajar dibanding guru yang miskin inovasi dan apatis.
5. Teman
Seringkali keberhasilan atau kegagalan siswa disebabkan oleh teman bergaulnya sendiri. Oleh sebab itu siswa harus pandai memilih teman agar nantinya tidak terjerumus dengan teman yang pemalas dan nakal.
6. Program yang diambil
Apa yang dipelajari oleh siswa pada umumnya terfokus pada program pendidikan yang ditempuh. Oleh karena itu materi pelajaran yang sedang dipelajari seharusnya disertai dengan motivasi, semangat, minat dan sesuai dengan keinginan siswa itu sendiri.




Sumber dan gambar:
disini
Lukmanul Hakim. Perencanaan Pembelajaran
Jerome S. Bruner.The Process of Education.

Posting Komentar

0 Komentar