berbagai bahan bacaan dan literasi akhirnya saya mencoba membuat ikhtisar mengenai fenomena tersebut dan diharapkan mampu menambah wawasan saya dan masyarakat.
Menurut kabar berita sekitar 16 WNI hilang di Turki dan diduga bergabung dengan ISIS (
Kelompok-kelompok yang membawa ruh radikalisme dan terorisme banyak mengacu pada paham Khawarij dibanding Muktazilah. Hingga saat ini tercatat nama-nama seperti Al Qaeda, Jamaah Islamiyah dan teranyar ISIS. Mereka semua dalam kegiatannya membawa-bawa nama agama padahal pada prinsipnya yang namanya terorisme dengan segala kekejamannya tidak ada sangkut pautnya dengan agama dan bangsa apapun di dunia. Tidak ada agama yang mengajarkan kesesatan dan perilaku jahat kepada sesama manusia. Terorisme dapat datang dari pemeluk agama manapun dan dari bangsa apapun. Namun kenyataannya seringkali terorisme dikaitkan dengan Islam sehingga citra Islam dipandang tidak baik di dunia khususnya barat. Islam adalah agama rahmatan lil alamin dan gerakan radikal dan terorisme seperti ISIS jelas bertentangan dengan agama Islam.
Setiap gerakan radikalisme dan terorisme pada dasarnya merupakan sebuah tindakan kriminalitas. Jadi seharusnya di berbagai belahan dunia manapun hendaknya kejadian terorisme tidak disangkutpautkan dengan agama. Terorisme dan radikalisme dapat terbentuk dari adanya ketidakadilan dan dipelihara oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Terorisme dan radikalisme juga lahir dari kebodohan dan kemiskinan dalam memahami ilmu agama.
Secara geografis Indonesia yang mayoritas adalah Muslim kini harus berupaya menghadang setiap gerakan tersebut karena akan menghancurkan bangsa Indonesia itu sendiri. Pendidikan agama harus benar-benar ditanamkan pada setiap insan bangsa Indonesia agar tidak terjerumus ke dalam gerakan radikalis.
Sumber dan Gambar:
Metro TV dan Kompas
disini
0 Komentar