Ilustrasi solstis Desember | Kredit: timeanddate.com
Astronomy Event - Titik balik matahari atau solstis terjadi 2 kali dalam setahun: Bulan Juni dan Desember. Dan titik balik matahari yang paling dekat dengan hari ini adalah yang terjadi pada bulan Desember. Lalu, apa sih sebenarnya titik balik matahari dan apa efeknya bagi Bumi?
Bumi seperti yang kita tahu, berotasi terhadap garis porosnya. Garis poros ini tidak sejajar dengan garis yang tegak lurus terhadap Matahari, tetap miring 23,5 derajat (nilai sebenarnya adalah 23.439281 derajat, namun tentu kita tidak suka menggunakan angka "jelek" seperti itu sehingga kita membulatkannya menjadi 23,5 derajat). Akibat kemiringan Bumi ini, pada suatu waktu Matahari dapat menyinari tepat di 23,5 derajat lintang utara (Tropic of Cancer) atau 23,5 derajat lintang selatan (Tropic of Capricorn). Ini adalah titik balik matahari.
Titik balik matahari pada bulan Desember terjadi saat matahari menyinari tepat di Tropic of Capricorn. Titik balik ini biasa menandakan mulainya musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan.
Lalu apa efeknya bagi Bumi?
Pada titik balik matahari, terjadi perbedaan panjang siang dan malam maksimum. Pada belahan bumi utara, hari dimana titik balik matahari terjadi adalah hari dimana siang berlansung paling sebentar dan malam paling lama. Hal sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan. Misalnya, London (51,5 derajat lintang utara) mengalami siang hanya selama 7 jam 49 menit saat hari titik balik matahari Desember. Sydney (33,9 derajat lintang selatan) mengalami siang selama 14 jam 24 menit saat hari titik balik matahari.
Perbedaan panjang siang dan malam saat hari titik balik matahari di Indonesia tidak terlalu drastis karena letaknya yang berada di khatulistiwa. Saat hari titik balik matahari di Jabodetabek, kalian akan mengalami siang selama 12 jam 30 menit.
Oh, titik balik matahari akan terjadi pada tanggal 22 Desember 2015. Puncaknya akan terjadi pada pukul 11:48 WIB.
0 Komentar